Your Ad Here

Tips Memelihara Cupang Hias


PENDAHULUAN
Cupang hias (Betta Splendens) merupakan jenis cupang yang keindahannya terletak pada bentuk ekornya saat mengembang. Cupang hias merupakan ikan hasil silangan yang terus berkembang. Sampai saat ini terus bermunculan jenis cupang hias baru seperti halfmoon, double tail, plakat (short tail) dan serit (crown tail).

PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
Persiapan Aquarium
Cupang hias termasuk ikan yang sangat agresif dan sangat menjaga wilayah kekuasaannya. Pemeliharaan cupang hias sebaiknya dilakukan dengan cara soliter, yaitu menempatkan satu ekor ikan dalam satu wadah. Cupang hias dapat dipelihara dalam toples berukuran kecil atau dalam aquarium berukuran 15 x 15 x 20 cm, dan tidak perlu diberi sarana pendukung seperti filter, lampu dan aerator. Cupang hias merupakan ikan labirin yang mengambil udaranya di permukaan, jadi tidak memerlukan oksigen terlarut di dalam air. Jika wadah pemeliharaan diletakkan berdampingan, sebaiknya di antara wadah diberi pembatas. Pembatas ini bisa dibuka beberapa kali dalam sehari selama sekitar 5 menit, untuk menjaga agar cupang tetap banyak beraktifitas.



Kualitas Air
Air yang digunakan harus memiliki keasaman air (PH) 6,2-7. Pastikan juga air bebas dari zat-zat berbahaya, terutama klorin yang dapat mematikan ikan. Jika memakai air PAM harus diendapkan terlebih dahulu selama 1 hari 1 malam agar kandungan klorinnya hilang. Setiap 3 hari sekali air wadah dikuras dan diganti dengan yang baru.

Pemberian Pakan
Pemberian pakan cupang hias dilakukan dua kali sehari. Ada dua alternatif jenis pakan yang diberikan yaitu pakan alami dan buatan. Pakan alami di antaranya :

Cuk Jentik Nyamuk
Cuk jentik nyamuk mudah ditemui di genangan air di sekitar rumah, seperti saluran air, got. Kandungan proteinnya mencapai 67%, dan kandungan lemaknya sekitar 10%. Sebaiknya cuk direndam dahulu selama 2-6 jam di dalam larutan obat seperti tetrafungi stop, contra stop, atau general tonic contra stop dengan dosis 5 tetes setiap lima liter air.

Kutu Air
Kutu air adalah organisme udang renik yang termasuk dalam kelas crustacea. Jenis kutu air yang banyak digunakan sebagai pakan ikan adalah moina dan daphnia. Pakan ini banyak terdapat di saluran air, got, dan kolam/kubangan yang tidak ada ikannya.

Cacing Sutra
Cacing sutra sering disebut dengan cacing rambut. Cacing ini hidup di perairan air tawar yang mengalir tenang dan berlumpur. Sekarang cacing sutra sudah banyak dijual di toko ikan hias. Sebelum diberikan sebaiknya cacing ini direndam selama semalaman dalam larutan antibiotik seperti tetracylin dengan dosis 250 mg per 0,5 kg cacing sutra. Perendaman dilakukan dalam aquarium atau bak yang diberi aerasi.

Cacing Darah (Blood Worm)
Cacing darah sebenarnya bukan organisme cacing seperti cacing sutra. Pakan ini merupakan larva dari serangga sejenis nyamuk yang menetas di dasar perairan. Saat ini cacing darah sudah dijual di toko ikan hias.

Untuk pakan buatan di antaranya :
Artemia
Artemia banyak dijual di toko-toko ikan hias dalam bentuk telur yang sudah dikalengkan. Telur artemia harus ditetaskan terlebih dahulu dengan memberikan garam dan mengaerasi air untuk penetasan selama 48 jam. Sebelum diberikan larva artemia dibersihkan dengan air tawar.

Pelet
Pelet merupakan pakan buatan yang paling mudah dalam penggunaannya bisa langsung diberikan tanpa harus memprosesnya.

PENGENDALIAN PENYAKIT
Penyakit Bintik Putih

Penyakit ini disebabkan oleh parasit Ichthyophthirius multifiliis yang menyerang dengan cara masuk ke dalam tubuh cupang, lalu menyerap darah. Gejalanya muncul bulatan-bulatan pada tubuh cupang. Cupang yang sakit terlihat malas makan, tidak bergairah, sering membentur-benturkan tubuhnya. Pengobatan dilakukan dengan merendam cupang dalam larutan methylene blue. Caranya buat larutan baku dengan mencampur 1 gram methylene blue ke dalam 100 ml air. Masukan cupang yang sakit ke dalam bak berisi air bersih, lalu teteskan 2-4 ml larutan baku per 4 liter air. Rendam selama 24 jam. Ulangi perendaman jika belum sembuh dengan larutan yang baru.

Penyakit Busung
Penyakit busung disebabkan oleh bakteri salmonella sp. Bakteri ini menyerang organ bagian dalam tubuh sehingga ikan tidak dapat membuang kotorannya. Pengobatan dengan cara merendam ikan ke dalam larutan antibiotik flagil 500 selama 1-2 jam

Sumber : Agromedia

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Auto BacklinkFree Auto BacklinkFree Auto Backlink

Great Morning ©  Copyright by BUDIDAYAKU | Template by Blogger Templates | Privacy Policy