Jenis-Jenis Discus :
1. Wild Form
Kelompok wild form merupakan jenis discus strain awal, baik hasil tangkapan alam maupun yang sudah diternakkan. Contoh jenisnya antara lain heckle discus, green discus, blue striated discus, dan brown discus.
2. Stripped Form
Discus yang termasuk kelompok ini adalah discus yang memiliki corak garis di tubuhnya. Secara garis besar kelompok discus stripped form dibagi menjadi dua jenis yaitu :
Thick lines
Discus jenis ini memiliki corak garis tebal. Contoh jenisnya antara lain discus turquoise, red pear, checkerboard, red royal blue, bleeding heart, red scribble dan red eagle.
Fine Lines
Merupakan jenis discus yang memiliki corak garis tipis. Kelompok ini didominasi oleh jenis-jenis snackeskin dan beberapa turunannya, seperti red based snackeskin, red scribble snackeskin, pigeon snackeskin, dan blue scorpion snackeskin.
3. Spotted Form
Ciri dari kelompok discus ini memiliki titik-titik merah di tubuhnya. Contoh jenisnya antara lain leopard skin, leopard snackeskin, red spot green, dan red spot snacke.
4. Solid Form
Kelompok discus ini memiliki warna tunggal yang merata di tubuhnya. Contoh jenisnya antara lain blue diamond, solid blue, solid red, virgin red, red rose, red sun, golden, dan red melon.
5. Hybrid
Kelompok hybrid adalah jenis discus yang belum memiliki standardisasi corak dan warna dari seluruh kelompok yang ada. Kelompok ini adalah discus yang dihasilkan dari hasil mutasi. Contoh jenisnya antara lain pigeon blood, ghost discus, white dragon, snow white, dan white diamond.
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
Persiapan Aquarium
Mengingat discus merupakan ikan hias yang tidak terlalu agresif, pemeliharaannya dapat dilakukan bersama-sama dengan discus atau ikan lain di dalam satu aquarium. Idealnya, di dalam satu aquarium berukuran 100 x 50 cm dengan tinggi 50 cm dimasukkan sebanyak 10-15 ekor discus berdiameter 10 cm. Aquarium discus tidak harus diletakkan di tempat yang tenang. Aquarium harus dilengkapi dengan sarana pendukung seperti aerator, power head dan filter.
Kualitas Air
Air untuk aquarium discus harus terbebas dari unsur-unsur yang dapat menyebabkan discus sakit. Air yang dipakai bisa berasal dari air sumur atau air PAM yang telah bebas klorin. Mengacu pada habitat aslinya yang berupa hutan tropis, suhu air yang cocok untuk discus adalah 27-32 derajat celcius dengan derajat keasaman (PH) 6-7. Kestabilan suhu aquarium harus selalu terjaga. Pasalnya jika suhu air menurun, discus akan malas makan, warnanya memudar dan menjadi mudah terserang penyakit. Air aquarium discus ini sebaiknya diganti secara total setiap satu minggu sekali agar kualitasnya tetap terjaga.
Pemberian Pakan
Pakan alami yang bisa diberikan untuk discus adalah jentik nyamuk (cuk), cacing sutra, kutu air dan cacing darah. Pakan alami ini, lebih utamanya diberikan kepada discus yang masih berukuran kecil. Saat sudah berusia sekitar dua bulan, discus diberi pakan berupa burger khusus untuk discus. Pemberian burger dilakukan dua kali sehari, pagi dan malam. Siangnya discus diberi pakan pelet sebagai pakan camilan. Hentikan pemberian pakan saat discus sudah tampak tidak bernapsu menyantap pakan. Burger untuk discus bisa dibeli di toko ikan hias.
PENGENDALIAN PENYAKIT
Penyakit Mata
Mata berkabut (Cloudy Eye) dan mata bengkak (pop eye) merupakan dua penyakit mata yang biasa menyerang discus dan bisa mengakibatkan kebutaan permanen. Salah satu penyebab mata berkabut adalah serangan white spot golongan protozoa, sedangkan mata membengkak disebabkan oleh infeksi inchtyosporidium dan beberapa bakteri kokus gram negatif. Penyakit mata berkabut dan mata membengkak biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun untuk mempercepat penyembuhannya segera lakukan pergantian air aquarium.
Penyakit Insang
Penyakit yang menyerang insang disebabkan oleh serangan protozoa dan udang renik yang berkembang saat air aquarium kotor akibat sisa pakan yang mengendap di dasar aquarium. Gejala discus yang terkena penyakit insang tampak bernapas dengan terengah-engah ataus ering menggosokkan insangnya ke dinding aquarium. Jika gejala penyakit terlihat, segera ganti air aquarium dengan air baru.
Penyakit Sirip Hancur
Penyakit sirip hancur disebabkan oleh serangan bakteri cocus. Gejala serangannya adalah sirip discus tampak rusak, yang lama kelamaan akan habis tinggal tulang pangkal siripnya saja. Penyakit ini dapat diobati dengan memberikan Chlorampenicol dengan dosis 2 gram per 100 air selama 3-5 hari.
Penyakit Cacing Pita
Penyakit ini disebabkan oleh serangan cacing pita (tape worm). Gejalanya adalah tampak adanya cacing di tinja yang dikeluarkan discus. Pengobatan cacing pita dapat dilakukan dengan levamisol yang diberikan melalui pakan. Dosisnya 400 per 100 gram pakan.
Penyakit Bintik Putih
Penyakit ini disebabkan oleh serangan protozoa berbentuk bulat. Gejala penyakitnya dapat diketahui dengan munculnya bulatan-bulatan pada tubuh discus. Selain itu, discus yang sakit juga terlihat sulit berenang. Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan merendam discus yang sakit di dalam larutan acriflavin sebanyak 50 ml per 22,5 liter air.
Sumber : Agromedia
1. Wild Form
Kelompok wild form merupakan jenis discus strain awal, baik hasil tangkapan alam maupun yang sudah diternakkan. Contoh jenisnya antara lain heckle discus, green discus, blue striated discus, dan brown discus.
2. Stripped Form
Discus yang termasuk kelompok ini adalah discus yang memiliki corak garis di tubuhnya. Secara garis besar kelompok discus stripped form dibagi menjadi dua jenis yaitu :
Thick lines
Discus jenis ini memiliki corak garis tebal. Contoh jenisnya antara lain discus turquoise, red pear, checkerboard, red royal blue, bleeding heart, red scribble dan red eagle.
Fine Lines
Merupakan jenis discus yang memiliki corak garis tipis. Kelompok ini didominasi oleh jenis-jenis snackeskin dan beberapa turunannya, seperti red based snackeskin, red scribble snackeskin, pigeon snackeskin, dan blue scorpion snackeskin.
3. Spotted Form
Ciri dari kelompok discus ini memiliki titik-titik merah di tubuhnya. Contoh jenisnya antara lain leopard skin, leopard snackeskin, red spot green, dan red spot snacke.
4. Solid Form
Kelompok discus ini memiliki warna tunggal yang merata di tubuhnya. Contoh jenisnya antara lain blue diamond, solid blue, solid red, virgin red, red rose, red sun, golden, dan red melon.
5. Hybrid
Kelompok hybrid adalah jenis discus yang belum memiliki standardisasi corak dan warna dari seluruh kelompok yang ada. Kelompok ini adalah discus yang dihasilkan dari hasil mutasi. Contoh jenisnya antara lain pigeon blood, ghost discus, white dragon, snow white, dan white diamond.
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
Persiapan Aquarium
Mengingat discus merupakan ikan hias yang tidak terlalu agresif, pemeliharaannya dapat dilakukan bersama-sama dengan discus atau ikan lain di dalam satu aquarium. Idealnya, di dalam satu aquarium berukuran 100 x 50 cm dengan tinggi 50 cm dimasukkan sebanyak 10-15 ekor discus berdiameter 10 cm. Aquarium discus tidak harus diletakkan di tempat yang tenang. Aquarium harus dilengkapi dengan sarana pendukung seperti aerator, power head dan filter.
Kualitas Air
Air untuk aquarium discus harus terbebas dari unsur-unsur yang dapat menyebabkan discus sakit. Air yang dipakai bisa berasal dari air sumur atau air PAM yang telah bebas klorin. Mengacu pada habitat aslinya yang berupa hutan tropis, suhu air yang cocok untuk discus adalah 27-32 derajat celcius dengan derajat keasaman (PH) 6-7. Kestabilan suhu aquarium harus selalu terjaga. Pasalnya jika suhu air menurun, discus akan malas makan, warnanya memudar dan menjadi mudah terserang penyakit. Air aquarium discus ini sebaiknya diganti secara total setiap satu minggu sekali agar kualitasnya tetap terjaga.
Pemberian Pakan
Pakan alami yang bisa diberikan untuk discus adalah jentik nyamuk (cuk), cacing sutra, kutu air dan cacing darah. Pakan alami ini, lebih utamanya diberikan kepada discus yang masih berukuran kecil. Saat sudah berusia sekitar dua bulan, discus diberi pakan berupa burger khusus untuk discus. Pemberian burger dilakukan dua kali sehari, pagi dan malam. Siangnya discus diberi pakan pelet sebagai pakan camilan. Hentikan pemberian pakan saat discus sudah tampak tidak bernapsu menyantap pakan. Burger untuk discus bisa dibeli di toko ikan hias.
PENGENDALIAN PENYAKIT
Penyakit Mata
Mata berkabut (Cloudy Eye) dan mata bengkak (pop eye) merupakan dua penyakit mata yang biasa menyerang discus dan bisa mengakibatkan kebutaan permanen. Salah satu penyebab mata berkabut adalah serangan white spot golongan protozoa, sedangkan mata membengkak disebabkan oleh infeksi inchtyosporidium dan beberapa bakteri kokus gram negatif. Penyakit mata berkabut dan mata membengkak biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun untuk mempercepat penyembuhannya segera lakukan pergantian air aquarium.
Penyakit Insang
Penyakit yang menyerang insang disebabkan oleh serangan protozoa dan udang renik yang berkembang saat air aquarium kotor akibat sisa pakan yang mengendap di dasar aquarium. Gejala discus yang terkena penyakit insang tampak bernapas dengan terengah-engah ataus ering menggosokkan insangnya ke dinding aquarium. Jika gejala penyakit terlihat, segera ganti air aquarium dengan air baru.
Penyakit Sirip Hancur
Penyakit sirip hancur disebabkan oleh serangan bakteri cocus. Gejala serangannya adalah sirip discus tampak rusak, yang lama kelamaan akan habis tinggal tulang pangkal siripnya saja. Penyakit ini dapat diobati dengan memberikan Chlorampenicol dengan dosis 2 gram per 100 air selama 3-5 hari.
Penyakit Cacing Pita
Penyakit ini disebabkan oleh serangan cacing pita (tape worm). Gejalanya adalah tampak adanya cacing di tinja yang dikeluarkan discus. Pengobatan cacing pita dapat dilakukan dengan levamisol yang diberikan melalui pakan. Dosisnya 400 per 100 gram pakan.
Penyakit Bintik Putih
Penyakit ini disebabkan oleh serangan protozoa berbentuk bulat. Gejala penyakitnya dapat diketahui dengan munculnya bulatan-bulatan pada tubuh discus. Selain itu, discus yang sakit juga terlihat sulit berenang. Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan merendam discus yang sakit di dalam larutan acriflavin sebanyak 50 ml per 22,5 liter air.
Sumber : Agromedia
1 komentar:
Agak susah juga ya memelihara ikan discus, saya kemaren tertarik dengan keindahan ikan discus akhirnya beli 2 ikan beda jenis, meskipun belum berpengalaman memelihara semoga saja sehat selalu :)
Posting Komentar